KARIMUN (HK)-Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki mengapung di perairan belakang PT Saipem Karimun Yard (SKY), Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Senin (29/3/2021).
Mayat yang masih mengenakan pakaian baju kaos oblong warna hitam dan celana jeans pendek warna biru serta sendal tali warna hitam tersebut diduga seorang TKI yang menumpang kapal speedboat dari Malaysia.
Kapolres Karimun, AKBP Muhammad Adenan melalui Kasatpolair, Iptu Binsar Samosir mengatakan, kronologis penemuan mayat tersebut berawal adanya informasi dari Arianto (34) selaku nakhoda tugboat TB Orlando Dolpin.
Arianto menginformasikan kepada petugas patroli Satpolair Polres Karimun, bahwa ada penemuan mayat di perairan belakang PT Saipem yang berada di Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat.
Begitu mendapat informasi itu, anggota Satpolair Polres Karimun langsung melaksanakan SAR dan penyisiran ke lokasi kejadian.
“Anggota Satpolair Polres Karimun langsung melaksanakan SAR dan penyisiran menggunakan KP.1002 di sekitar perairan PT.Saipem. Sekitar pukul 08.30 WIB, KP 1002 menemukan satu orang mayat berjenis kelamin laki-laki tanpa identitas dalam keadaan terapung dengan posisi telentang,” ujar Binsar.
Setelah mayat tersebut berhasil dievakuasi kemudian dibawa ke RSUD Muhammad Sani untuk dilakukan visum et repertum.
Hasil visum yang dilakukan tim medis rumah sakit dan Inafis Reskrim Polres Karimun ditemukan sebagian kulit tubuh sudah terlepas, rambut sebagian sudah terlepas, ditemukan lebam pada sebagian tubuh mayat dan telah terjadi pembusukan dan diperkirakan penyebab kematian tertimbunnya cairan pada paru-paru.
“Korban yang kami sebut Mr X masih dilakukan identifikasi, didapat ciri-ciri menggunakan celana jeans pendek warna biru dan menggunakan kaos oblong warna hitam serta menggunakan sandal tali warna hitam yang terpasang di kaki kiri korban. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD M Sani untuk dilakukan visum dan otopsi,” jelasnya.
Binsar mengatakan, saat ini pihaknya dibantu masyarakat setempat masih melaksanakan SAR di wilayah pesisir pantai PT Saipem untuk mengantisipasi adanya korban lainnya. (ham)