BINTAN (HK) – Ratusan tenaga honorer yang mengikuti orientasi tenaga non PNS dihari pertama, deg-degan saat mengikuti evaluasi yang digelar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bintan di Convention Hall Bhadra Resort, Senin (7/10) pagi.
Pasalnya, mereka khawatir diputus kontrak kerjanya oleh Pemkab Bintan setelah dievaluasi. Sehingga, terpantau banyak mereka googling menggunakan smartphone sebelum mengikuti orientasi yang dilakukan psikolog dari PT Tunas Karya Mandiri Batam.
Kepala BKPSDM Bintan Irma Annisa mengaku banyak menerima pesan singkat (sms) dari nomor-nomor baru yang menanyakan perihal orientasi tenaga non PNS itu.
Sehingga dirinya harus menyakinkan lagi saat pembukaan orientasi bahwa, orientasi ini bukan untuk mecat memecat atau memberhentikan secara sepihak. Pemkab kata dia, lebig mengedepankan fungsi pembinaan.
“Hasil dari ini akan kita laporkan kepada pimpinan, jadi mana-mana saja yang layak dan tidak untuk diperpanjang kontraknya. Tapi kita mengedepankan pembinaan terlebih dahulu,” kata Irma.
Selain itu, orientasi tenaga non PNS ini juga dimaksudkan untuk memberikan dorongan kepada honorer dalam rangka meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat serta untuk memperkuat kerjasama dalam tim kerja sekaligus meningkatkan komitmen dan tanggungjawab didalam pekerjaan.
“Hasil dari ini akan kita laporkan kepada pimpinan, jadi mana-mana saja yang layak dan tidak untuk diperpanjang kontraknya. Tapi kita mengedepankan pembinaan terlebih dahulu,” kata Irma.
Memang kata dia, banyak tenaga honorer yang resah takut ‘dipecat’. Namun Irma menegaskan, dalam orientasi ini tidak melulu untuk memberhentikan tenaga honorer. Lain hal dengan yang benar-benar malas dan tidak layak dipekerjakan lagi.
“Banyak yang sms saya ini gimana, ini gimana. Saya bilang, tidak usah khawatir jalani saja. Nanti kan pimpinan OPD nya ada pertimbangan juga, mungkin aja di kompetensi tertulisnya kurang tapi dalam pekerjaannya memang layak dipertahankan,” ujar Irma menjelaskan. (oxy)