BATAM (HK) – Sebuah Kapal Patroli (KP), 325 milik BP Batam tenggelam di samping ponton Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS), Sabtu (05/10) pagi. Dan dikhawatirkan menimbulkan pencemaran lingkungan dan diperairan pantai atas tumpahan minyak dan oli kapal.
Entah kenapa, kapal canggih yang berharga Rp 23 miliar tersebut, dibiarkan mangkrak oleh BP Batam, sejak tiga tahun belakangan. Sehingga kapal patroli itu rusak dan tenggelam, lantaran bocor disisi haluan sebelah kiri.
Komandan Pos Kesahbandaran PD Sekupang, Parsaoran Samosir mengatakan, terkait telah tenggelamnya kapal patroli tersebut, sudah di laporkan ke pihak Satuan Kerja (Satker), BP di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS).
“KP 325 milik BP Batam ini, kita ketahui sudah tenggelam sekitar pukul 07.00 WIB. Tetapi apa yang menjadi penyebab tenggelamnya, hingga saat ini belum dapat kita ketahui. Karena kapal ini milik BP Batam,” kata Parsaoran, Sabtu pagi
Terkait tenggelamnya kapal patroli canggih itu, ungkap Parsaoran, telah disampaikan ke pihak Satker BP Batam di Lantai 2 PDS tersebut. Dan kami belum mengetahui apa tindakan mereka.
“Sebagai mitra kerja di PDS, kita telah laporkan kepada Satker BP Batam. Tetapi, apa tindakan mereka terhadap tenggelamnya KP 325 belum kami ketahui. Untuk lebih jelas, silahkan tanya ke pihak Satker BP Batam di Lantai 2. Mungkin mereka yang lebih tau,” papar Parsaoran.
Suprianto,Nahkoda KP 325 milik BP Batam itu, tak bersedia untuk menjawab pertanyan awak media, tentang penyebab tenggelamnya kapal patroli tersebut.
“Maaf pak, saya no komen. Dan tidak bersedia untuk menjawab, lantaran bukan kewenangan saya. Sehingga saya takut, nanti salah jawab,” ungkap Suprianto.
Pria yang mengaku sebagai nahkoda pada KP 325 membenarkan kalau kapal patroli tersebut sudah lama tidak beroperasi. Sehingganya tak terawat lagi, sebagaimana mestinya.
“Masuk saja ke dalam kapal, nanti bapak bisa melihat serta tau bagaimana kondisinya. Tapi, kenapa bisa demikian, silahkan tanya ke pihak BP Batam,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satker BP Batam PDS, Herman mengatakan hal yang sama, kalau ia tidak dapat menjawab pertanyaan wartawan.
“Benar, kapal Patroli 325 itu sudah tenggelam tadi pagi, diduga karena ada kebocoran serta kerusakan. Namun, tak ada pencemaran atas lingkungan dan perairan. Karena, kapal sudah tak memiliki bahan bakar lagi,” sebut Herman.
Untuk jelasnya, imbuhnya singkat, silahkan ke BP Batam agar mendapatkan keterangan yang lebih akurat.
Berdasarkan informasi lapangan, kapal patroli 325 tersebut sudah lama tidak beroperasi dan terurus, lantaran kekurangan ABK dan tenaga ahli untuk mengurus kapal itu dengan baik.
“Namun sangat disayangkan, kapal patroli ini harga sangat mahal yang di beli dengan uang negara. Tetapi faktanya dimiliki dengan sia sia, sehingga kapal canggih dengan seharga Rp 23 miliar sudah dibiarkan terlantar dan mangkrak, hingga tenggelam,” papar Edi, seorang warga yang menyaksikan. (vnr)