ANAMBAS (HK) – Ada yang menarik pada penutupan Malam Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) kemarin. Dipentaskan Puisi Ibrahim Sattah oleh Tokoh Budaya Melayu Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), H. Kamaruzzaman bersama 12 penggiat seni muda asal SMA Negeri 1 Siantan yang berjudul “Batu Belah”
Tokoh Budaya Melayu, H. Kamaruzzaman mengatakan, pementasan yang dilakukan ini mencoba untuk menyingkap tabir dan membuka tirai puisi Batu Belah yang telah melegenda.
“Puisi ini telah melegenda dan selalu diceritakan, bagaimana cerita Batu Belah, namun arti sebenar dan apa isi cerita yang dikandung banyak masyarakat yang belum memahami,” ujar Kamaruzzaman, Minggu (29/9).
H. Kamaruzzaman yang akrab di panggil H. Mamay itu mengungkapkan, konon kata orang-orang tua dulu ada sebuah batu besar dalam semak belukar yang dapat bergaum bisa bertangkup.
“Syahdan tersebutlah seorang ibu yang sengaja singgah disitu dihari ke lima antara pukul 1 sunyi bersendiri karena ulah si bungsu,” tuturnya.
Ia menceritakan, ulah si bungsu menghabiskan telur tembakul sebakul secebispun tiada tersisa untuk ibunya.
“Bungsu lupakan ibunya. Lupa sengaja minta durhaka. Maka dengan mendulang setanggi setengah bernyanyi tertangkuplah ibunya dalam batu belah itu,” jelasnya.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Puisi karya Penyair Besar Ibrahim Sattah asal Terempa ini dengan judul Bismillah. (yud)