BATAM (HK) – Perkembangan media sosial (medsos) yang berbasis internet semakin cepat di tengah generasi milenial. Melalui diskusi bersama tokoh masyarakat, mahasiswa, penggiat medsos, Divisi Humas Polri bersama Kabid Humas Polda Kepri mengajak masyarakat bermedsos yang cerdas, sehingga Kepri terbebas dari Hoax.
Diskusi panel yang ditaja menyampaikan amanah Divisi Humas Polri melalui bidang Humas Polda Kepri digelar di ball room hotel Pacifik mengusung tema ‘Literasi digital generasi milenial ‘Anti Hoax’ bersama divisi Humas Polri di wilayah hukum Polda Kepri’. Giat tersebut resmi dibuka langsung Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga, Kamis (25/7).
Dalam sambutannya, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga, menyampaikan amanah Divisi Humas Polri Irjend Pol Muhammad Iqbal Dikatakan, perkembangan teknologi berkembang cepat. Baik media online dan medsos berbasis internet. Sehingga setiap individu bisa mengekspresikan dirinya di medsos. Serta mempermudah interaksi tanpa batas.
Maka perkembangan tersebut, yang menjadi tantangan yakni penyimpangan, penyelahgunaan medsos, ujaran kebencian serta hoax.
“Maka Polri akan melakukan langkah-langkah preventif, dengan sosialisasi penggunaan medsos yang bijak. Dengan mengerti memahami media online yang bijak. Tanpa melakukan pelanggaran hukum,” ujarnya.
Dikatakan, bermedia sosial yang serampangan dapat merugikan diri sendiri. Jadi penggiat sosial lanjut Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Erlangga, agar masyarakat di wilayah hukum Polda Kepri dapat bermedsos dan beroline baik dan cerdas.
Ditempat yang sama, sekaligus sebagai narasumber diskusi Literasi Digital tersebut, Kabag Diseminasi Digital Divisi Humas Polri Kombes Pol Heru Yulianto S.IK, mengatakan 79 persen dari jumlah penduduk Indonesia pengguna internet setiap hari.
“Paling aktif yuotube, Whatsup, Instagram, tweeter,” ujarnya.
Aspek hoax, kata Kombes Pol Heru Yulianto yakni kecendrungan lelucon dan menganggap biasa menyebar konten hoax, serta hoax tersebar melalui tidak membaca isi konten, tidak mengetahui sumber yang jelas serta menganggap biasa menyebarkan konten tersebut.
Maka, Divisi Humas Polri, terus melakukan sosialisasi langkah-langkah preventif, preemtif dan penegakan hukum.
“Jangan lakukan penyimpangan dalam bermedsos. Karena medsos adalah ruang publik, bukan ruang privat,” terangnya.
Sebagaimana diskusi Litearsi Digital, sejumlah peserta baik masyarakat, guru, siswa, penggiat medsos, pro aktif dalam diskusi.
Turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, Sekretaris Ikatan Wartawan Online Kepri Sholihul Abidin, Staf Ahli Sekjen Kominfo Dr. Hendrasmo. CEO “Good News From Indonesia Wahyu AJI. Penggiat media sosial Admin media sosial, guru, siswa, mahasiswa, tokoh masyarakat, serta sejumlah awak media. (put)