BATAM (HK) – Jumlah siswa yang akan diakomodir pada PPDB tahap 2 yang telah dibuka di SMAN 3 Batam dari tanggal 9-10 Juli kemarin, hanya bisa mengakomodir 4 calon siswa yang mendaftar. Jumlah tersebut hanya untuk mengisi kekosongan pada PPDB tahap 1 pada zonasi perpindahan orang tua.
“Sesuai RDT sekolah kuotanya 252 siswa, namun ketika PPDB tahap 1 belum terpenuhi sebanyak 4 siswa lagi, makanya nanti akan diisi oleh hasil PPDB tahap 2 ini,” ujar Ketua Panitia PPDB SMAN 3 Batam, Edison Doloksaribu SPd MM disela-sela pendaftaran PPDB tahap kedua pada hari terakhir, Rabu (10/7).
Edison sendiri mengaku sejauh ini belum tahu terkait pendaftaran PPDB tahap 3 kapan akan dibuka. Kata dia, pihaknya sebagai Panitia PPDB hanya menjalankan tugas diintruksi Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri yang didelegasikan melalui kepala sekolahnya. “Oh kalau PPDB tahap 3 itu kita belum tahu kapan akan dibuka lagi, kami Panitia PPDB hanya menjalankan intruksi dari pak Gubernur dan pak Kadisdik Kepri. Sejauh ini jukni PPDB tahap 3 belum kita terima nantinya seperti apa. Yang pasti saat ini kita sedang menyelesaikan dulu PPDB tahap 2 ini,” jelasnya.
Edison mengajak agar orang tua lebih bersabar untuk menunggu intruksi selanjutnya dari Disdik Kepri. “Kita hanya menjalankan arahan dari Disdik Kepri, apapun nanti keputusannya tetap kita jalankan, kalau misalnya harus dibuka PPDB tahap 3 ya kita buka lagi. Begitu pula dengan penambahan rombel kalau arahan dari Disdik harus dibuka lagi, ya kita buka lagi,” katanya.
Kendati nantinya bila memang PPDB tahap 3 dibuka lagi, tentunya mekanisme calon siswa yang diterima berdasarkan sistem yang diterapkan, yakni menghitung dari radius jarak siswa, meski mengunakan PPDB zonasi bebas. Kemungkinan nanti untuk PPDD tahap 3 ini menambah 2 rombel lagi dengan jumlah 72 siswa diisi perkelasnya 36 siswaan.
“Masih ada ruang lab bisa dipakai untuk ruang kelas. Namun membutuhkan komitmen orang tua untuk mengisi mobilernya, seperti kursi/meja, papan tulis dan lainnya. Karena penyediaan mobiler ini perkelas cukup besar mencapai ratusan juta juga. Bila sekolah hanya mengandalkan bantuan pemerintah, mungkin prosesnya agak lama. Sementara kebutuhan belajar siswa cukup mendesak tinggal satu mingguan lagi masuk sekolah. Maka dari itu dukungan dan komitmen orang tua ini yang kita butuhkan untuk memajukan pendidikan anaknya bersekolah di SMAN 3 Batam ini,” katanya.
Namun demikian Edison mengaku pesimis dengan komitmen para orang tua murid ini, seperti contoh-contoh sebelumya. Pada kesepakatan awalnya orang tua berkomitmen ingin sama-sama memenuhi kebutuhan sekolah. Namun seiring waktu berjalan malah lari dari komitmen tersebut dengan berbagai dalih. “Makanya saya mengajak kembali kepada orang tua, yuk kita sama-sama majukan pendidikan di SMAN 3 Batam ini, karena bukan untuk siapa-siapa, melainkan untuk kemajuan pendidikan anak didik kita kedepannya,” ajak Edison lagi. (arment aditya)
